Berwisata memang menyenangkan, apalagi tentunya bersama sama sahabat sahabat dan saudara saudara terkasih, bisa bermain bersama, makan bersama dan tentunya foto foto bersama.
Pada 16 April 2017 lalu, keluarga besar GSPDI Filadelfia Purwakarta, bersama sama menuju Kampung Sadang untuk mengadakan Paskah Bersama.
Jarak yang tidak jauh menjadi sebuah alasan bagi para jemaat untuk memilih destinasi wisata Kampung Sadang sebagai pilihan utama untuk berekreasi bersama sama jemaat yang lain sekaligus juga untuk merayakan Paskah bersama sama.
Tentunya setelah Ibadah Raya (yang setiap hari minggunya dimulai pada pukul 8 pagi sampai sekitar jam 10 pagi), keluarga besar GSPDI Filadelfia Purwakarta pun berkonvoi meluncur ke tempat wisata tersebut.
Setibanya di Kampung Sadang, kira kira setelah menempuh perjalanan sekitar setengah jam, para jemaat yang dipimpin oleh KorLap (Koordinator Lapangan) Ibu Ruth Febrianty segera berkumpul di sebuah saung yang cukup luas untuk memulai acara
Setelah berdoa bersama, Ibu Ruth Febrianty memimpin jemaat untuk memuji Tuhan dengan diiringi gitar oleh Bapak John Pakpahan.
Setelah sedikit briefing dari sang KorLap Ibu Ruth Febrianty, acara pun berlanjut ke acara makan bersama, disini semua jemaat membawa makanan sendiri sendiri untuk saling bertukar dan memberi antar jemaat lainnya, menu favoritnya ? Tentulah jengkol.
Setelah makan siang bersama dan rehat sejenak, acara diteruskan ke permainan mencari telur oleh anak anak sekolah minggu GSPDI Filadelfia Purwakarta.
Tak terhenti sampai disitu, babak berlanjut dengan lomba makan kerupuk, yang diikuti oleh anak anak sekolah minggu, kaum bapak dan tentu juga kaum ibu.
Memasukkan paku ke dalam sebuah botol adalah lomba yang diadakan berikutnya, dan pada lomba ini, semua ikut berkontribusi, baik anak anak maupun kaum dewasa, Untuk pasangan suami istri, pada lomba ini diwajibkan untuk bekerja sama, para bapak berusaha memasukkan paku ke dalam botol yang di arahkan oleh aba aba para ibu.
Gelak tawa para jemaat pun terdengar kala lomba selanjutnya, yaitu lomba bakiak, dimana dalam satu team berisikan 2 orang dan tentunya harus menjaga kekompakan satu sama lainnya.
Dengan adanya sebuah belokan 180 derajat pada rute lomba bakiak ini, jelas menyediakan tingkat kesulitan yang tinggi, sehingga membuat banyaknya team yang berjatuhan dan jelas hal ini membuat para jemaat lainnya yang menonton tak dapat menahan gelak tawanya.
Lomba berlanjut dengan lomba yang tak kalah seru dan hebohnya, yakni lomba memindahkan air dengan wadah yang bocor, pada lomba ini, kejahilan kaum bapak pun timbul dengan menjauhkan bahkan menyembunyikan wadah dimana tempat air dikumpulkan.
Alangkah banyak kenangan menggembirakan dalam event kebersamaan ini, kemenangan dalam lomba lomba yang diadakan tentunya bukanlah tujuan utama dari para peserta wisata ini, namun kebersamaan dan suka cita dalam kesatuan tubuh Yesus Kristus.(RB)
Comments
Post a Comment