Salah Satu Kunci Hidup Tidak Berkekurangan

Salah Satu Kunci Hidup Tidak berkekurangan

(Khotbah Ibadah Raya 02 Juli 2017) Pastinya semua orang ingin hidupnya berhasil, sehat, bahagia, sejahtera dan tentunya berkecukupan atau malah berkelebihan
.
Tetapi seringkali yg di dapatkan adalah kegagalan, kesusahan, kesakitan, kekecewaan, serba kekurangan dan bahkan kemiskinan.

Berikut adalah salah satu penyebab dan solusinya.

Dalam Kitab Hagai 1 : 9 - 12 yang berisi demikian :

9. Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri.

10. Itulah sebabnya langit menahan embunnya dan bumi menahan hasilnya,

11. dan Aku memanggil kekeringan datang ke atas negeri, ke atas gunung-gunung, ke atas gandum, ke atas anggur, ke atas minyak, ke atas segala yang dihasilkan tanah, ke atas manusia dan hewan dan ke atas segala hasil usaha."

12. Lalu Zerubabel bin Sealtiel dan Yosua bin Yozadak, imam besar, dan selebihnya dari bangsa itu mendengarkan suara TUHAN, Allah mereka, dan juga perkataan nabi Hagai, sesuai dengan apa yang disuruhkan kepadanya oleh TUHAN, Allah mereka; lalu takutlah bangsa itu kepada TUHAN. digambarkan dengan gamblang, bahwa ketika kita ingjn mendapatkan banyak tetapi pada kenyataannya hanya mendapatkan sedikit dan bahkan yang sedikit itupun dihembuskan Tuhan lalu habis.
Salah Satu Kunci Hidup Tidak berkekurangan

Hasil kerja keras kita yang dalam Firman di atas digambarkan ditiup Tuhan mungkin saja lewat sakit, masalah yang bertubi tubi, lewat kebutuhan kebutuhan yang mendadak, mungkin juga lewat orang orang yang ada di sekitar kita, misalnya pencuri yg datang tiba tiba. atau mungkin juga lewat kecerobohan kita sendiri.

Di dalam ayat 6 dikatakan bahwa upah yang telah kita dapatkan dari kerja keras kita tersebut bagaikan di simpan dalam pundi pundi yang berlubang, sehingga tidak ada yang bisa kita nikmati, semuanya hanyut, nyeplos, habis.
Akhirnya bukanlah kelimpahan atau kecukupan yang kita alami, namun sebaliknya yaitu kekurangan, kecewa, kesakitan dan kesusahan.

Mari kita semua bercermin lewat kebenaran Firman Tuhan, mengapa hal ini bisa terjadi, dan kenapa pundi pundi uang hasil kerja keras kita tersebut bisa terus menerus habis.

Jawabannya ada dalam Hagai 1 ayat 4 dan 9.
"Kamu masing masing selalu sibuk mengurus rumah mu sendiri; rumah mu sudah kamu papani dengan baik sedangkan Rumah Ku di biarkan menjadi reruntuhan"

"Rumah mu sdh dipapani dg baik"
Artinya perhatian kita, hanya tertuju pada kehidupan jasmani semata, rumah jasmani kita lebih kita utamakan.
Karier, bisnis, usaha kita, urusan kita, keluarga kita, itu semua lebih menyita banyak waktu kita, sampai sampai tdk ada waktu kita lagi utk Tuhan, tidak ada waktu lagi untuk membangun Bait Allah.
Rumah jasmanimu sudah kita kerjakan baik baik, dengan serius, dengan bertanggung jawab, telah dibangun sebaik mungkin, dengan teliti dsb.

Itu semua baik, tetapi itu semua hanya akan menjadi sia sia belaka jika rumah rohani kita tetap kita biarkan dan akhirnya hanya menjadi reruntuhan.

Dalam ayat 2 dan 9 tertulis, banyak orang sibuk untuk membangun rumah jasmani , bahkan waktunya tersita habis untuk membangun rumah jasmani, tetapi RumahKu dibiarkan menjadi reruntuhan. Artinya rumah rohani kita hanya dibiarkan bobrok, rapuh, rusak, tidak terawat, tidak terpelihara, tidak dijaga, tidak diperhatikan, tidak pernah diurus. tidak ada waktu untuk ibadah, tidak ada waktu untuk berdoa, tidak ada waktu untuk bersaat teduh, merenungkan Firman Tuhan, waktu kita telah tersita habis oleh urusan urusan dunia kita.

Dalam Lukas 12: 16-21, yang berisi :
Orang yang sibuk membangun rumah jasmani, adalah orang pintar menurut kacamata dunia.. tapi bodoh di mata Allah.

Kata "RumahKu" dalam Alkitab dapat berarti sebagai :

1. BaitNya Allah
Yakni Gedung Gereja (secara fisik), tempat bersekutu dan atau berkumpul para orang percaya dan untuk beribadah kepada Allah.dan tentu saja Allah ada didalam BaitNya
Masih sedikit orang yang mencintai Bait Allah
Masih sedikit orang yang mmperhatikan Bait Allah.
Masih sedikit orang yang punya hati, hati yang merasa memiliki Bait Allah.
Sehingga masih sedikit juga orang yang peduli akan hal hal yang diperlukan di dalam Bait Allah, banyak orang sibuk dengan kepentingan dan kebutuhan dirinya dan keluarganya masing masing, dan tidak peduli bahkan tidak mau tahu, apa yang dibutuhkan oleh Bait Allah
Misalnya microphone, alat musik, lampu putus, kran patah, cat kusam, pintu rusak, masih sedikit hati yang punya perhatian terhadap hal hal seperti itu, bahkan kebersihan tidak dijaga, buang sampah sembarangan.
Banyak orang takut dan khawatir dirinya kekurangan itulah sebabnya mereka tidak memperhatikan kebutuhan kebutuhan untuk Bait Allah.

2. Bait Allah
Tubuh kita, mulai dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki tubuh kita adalah miliknya Allah, BaitNya Allah (1 kor 3:16)

Kalau kita memahami dan mengerti bahwa tubuh kita adalah baitNya Allah, berarti kita juga seharusnya memahami bahwa kita harus menjaga kekudusan hidup, Jangan menjadikan tubuh kita menjadi sarangnya dosa, tempat bersarangnya dosa.
Percabulan, ketamakan, hawa nafsu, perzinahan, perpecahan, iri hati, perjudian, mencuri, korupsi, kepahitan, kebencian, dlsb.

3. BaitNya Allah
Pelayanan (pekerjaan Allah)
Kita semua adalah tubuh Kristus. ada tangan, ada kaki, ada mulut, ada lutut, ada mata
Semua orang percaya, anak anak Tuhan harus berfungsi sebagai tubuh Kristus, bukan berdiam diri saja, tapi wajib dan harus melayani Tuhan dengan kerelaan, ketulusan, tidak gila hormat, bertangung jawab, penuh kasih, rendah hati, dan tidak mencari keuntungan pribadi dalam pelayanannya.

Masih banyak sekali orang orang yang sangat serius dan bersungguh sungguh dalam memperhatikan pekerjaannya, bisnisnya , tokonya, usahanya, karirnya, keluarganya, namun tidak serius dan bersungguh sungguh ketika melayani Tuhan.
Tidak disiplin, tidak bertanggung jawab, malas, datang terlambat, suka lempar tanggung jawab kepada orang lain, bersungut sungut, tidak jujur.

Itulah mengapa Tuhan marah, IA membuat bumi menahan embun dan menahan hasilnya (hagai 1:10-11)

Mari kita semua bercermin kepada Firman Tuhan, janganlah bertahan dalam hidup yang kering, dalam hidup yang selalu gagal, tapi mari kita kembali kpd Firman Tuhan, sudah waktunya sekarang kita membangun Rumahnya Allah, yaitu kehidupan rohani kita

Hagai 2 menjelaskan, bahwa ada perbedaan yang jelas pada kehidupan ekonomi mereka, sebelum dan setelah bangsa Israel membangun Bait Allah.
Artinya akan, akan nampak perbedaan dlm hdp kita, jika kita hanya sibuk membangun kehidupan (rumah) jasmani kita dan tidak membangun kehidupan (rumah) rohani kita.

Dalam Hagai 2: 16-18 tergambarkan kegagalan, dan kesusahan, kekurangan, dan kegersangan yang kita dapatkan, akan sangat berbeda ketika kita membuka hati kita dan memulai membangun BaitNya Allah, yaitu kehidupan (rumah) rohani kita.

Sedangkan dalam Hagai 2:19-20, apapun yang kita kerjakan, ada campur tangan Tuhan didalamnya, ada berkat di dalamnya, ada keberhasilan di dalam nya, dan ada damai sejahtra d dalamnya.

Hidup ini adalah pilihan, pilih yang baik, dan kerjakan dengan sungguh sungguh, Tuhan Yesus memberkati.(Dibawakan oleh Wakil Gembala GSPDI Filadelfia Purwakarta, ibu Pdt. Veronicha Nussa)

Comments